Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan salah faktor yang penting dalam masalah sosial dan ekonomi. Dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan-bahan seperti makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung perkantoran, kendaraan, dan sebagainya. Contoh faktor pertumbhan penduduk adalah factor demografi, diantaranya:
1. Kematian/mortalitas
2. Kelahiran/fertilitas
3. Migrasi
Penduduk suatu Negara dapat didefinisikan sebagai:
1. orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Jika terjadi terus menerus pertumbuhan penduduk yang tidak terkendalai Indonesia akan lebih sulit untuk memerluas tingkat lapangan pekerjaan.
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Macam-macam migrasi:
a. Migrasi International, perpindahan penduduk dari negara satu ke negara lain.
b. Migrasi nasional, perpindahan penduduk dalam satu negara(lokal.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
a.Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru.
b.Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
c.Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
d.Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis.
e.Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Masyarakat
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Jadi masyarakat adalah kumpulan-kumpulan keluarga kecil yang membentuk individu-individu baru yang banyak. Masyarakat dalam kehidupan berbangsa banyak memiliki arti, salah satunya mengkritik tindakan pemerintah, membantu merealisasikan suatu rancangan-rancangan pemerintah, dan lain-lain.
Masyarakat dapat digolongkan menjadi:
1. Masyarakat pemburu,
2. Masyarakat pastoral dinamis,
3. Masyarakat bercocoktanam,
4. Masyarakat peradaban, dan
5. Masyarakat agricultural intensif.
Kebudayaan
Kebudayaan merupakan satu cirri khas pada suatu negara. Sebagai contoh, budaya batik merupakan cirri khas Indonesia dan telah mendapat pengakuan dari negara lain bahwa batik berasal dari Indonesia. Perkembangan budaya di Indonesia saat ini cukup terhambat karena terpengaruhnya budaya barat, sedangkan suatu kebudayaan merupakan suatu warisan kepada generasi selanjutnya.

Contoh kasus penyakit sosial Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Jumlah remaja yang meninggal akibat kecanduan narkoba tiap tahun kian meningkat. Umumnya pemakai narkoba adalah anak di bawah usia 18 tahun atau remaja yang notabone penerus cikal bakal negeri ini. Bahakan, 3 dari 10 anak di negri ini terlibat penggunaan narkoba sekaligus terlibat produksi dan distribusinya.

Dapat dibayangkan bila banyak remaja kita mengkonsumsi dan mendistribusikan “NARKOBA”, bagaimana masa depan negeri ini kelak?
Dari kanak-kanak hingga orang dewasa, siapa yang tidak kenal dengan narkoba (narkotika dan bahan adiktif). Benda berbentuk serbuk putih, daun kering ataupun bebbentuk pil ini begitu mudahnya beredar ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat potensial remaja biasanya berkumpul. Tak kepalang tanggung , pelajar di sekolah-sekolah pun di sinyalir banyak yang terlibat sebagai pemakai sekaligus pengedar.
Berdasar data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), dari 4 juta pemakai semua berpotensi menjadi pecandu. Uniknya, orang tua lebih sulit diberi penyuluhan sementara kasus di lapangan, banyak anak frustasi karena orang tua pemakai narkoba. “ini adalah keprihatinan milik bangsa,”. Keterlibatan pemerintah di daerah- daerah dalam menangani kasus narkoba, sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang cukup baik. Banyak penyuluhan dan pencegahan narkoba tetapi narkoba tetap marak, supremasi hukum sudah sepenuhnya ditegakkan dan jalianan kerja sama sudah baik antara penegak hukum dan instansi terkait.
Tetapi belum adanya keberanian para orang tua untuk mengungkapkan bahwa anaknya terlibat narkoba juga menjadi salah satu kendala lambatnya penanggulangan kasus ini.
Selama konsistensi itu tidak dilakukan, pengembangan narkoba akan lebih parah. Terutama remaja pemakai narkoba umumnya juga mengarah pada perilaku seks bebas yang semakin berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental generasi muda ke depan.
Melencengnya sebagian remaja pada perilaku seks bebas, karena ketidaktahuan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Beruntung, belum lama ini pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) telah dimasukan dalam kurikulum SLTP. Penempatan ini dinilai cukup tepat, karena bila masuk kurikulum SMU, sudah terlambat dan anak-anak SMU sudah terlibat seks bebas secara serius. Kendati demikian, sampai saat ini kurikulum baru ini dinilai banyak kalangan belum efektif benar.
Ukuran keberhasilan dari adanya kurikulum baru ini, tergantung pada individu. Penyuluhan narkoba yang diberikan di banyak tempat, pasti mencoba memberikan yang terbaik, tapi setelah keluar dari lingkungan itu tergantung pada pilihan dirinya.

bagaimana solusi atas permasalahan ini semua.. jalan satu-satunya memang harus menerapkan SYARIAT ISLAM di dalam sebuah institusi negara.

Sebagai bangsa yang mayoritas rakyatnya muslim, adalah wajar belaka jika masyarakat menghendaki penerapan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Sebab, Islam mengatur urusan ritual dengan Tuhan, maupun urusan muamalah dengan sesama manusia. Termasuk mengatur masalah pemenuhan kebutuhan seks..

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang bersih dan sehat, karena mengunci masalah ranjang hanya di ranah privat. Itupun dengan persyaratan ketat, yakni hanya melalui lembaga sah berupa pernikahan. Karena itu, aturan Islam melarang peredaran segala sesuatu yang membangkitkan syahwat (yakni, pornografi dan pornoaksi). Pelakunya akan dikenai sanksi berat. Seperti pelaku zina, akan dirajam. Dengan cara itu masyarakat tercegah untuk melakukan aksi pornografi dan pornoaksi. Seks bebas pun dengan sendirinya akan lenyap.

Masyarakat bebas pornografi dan pornoaksi (di ruang publik) seperti ini, mengalami kemajuan luar biasa, sebagaimana ditorehkan dalam sejarah Khilafah Islamiyah selama 13 abad lamanya. Ilmu pengetahuan dan teknologi maju pesat, keimsh=Terbitkan Entrianan dan ketakwaan masyarakat tinggi, korupsi ditekan, gejala sosial seperti perceraian minim, keadilan dan kesejahteraan terwujud.
sumber :
http://p0nkdbyt3.blogspot.com/2010/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html

0 komentar:

Posting Komentar

About